Jumat, 01 Agustus 2008

Gelisah Pengantin Muda

Hari ini pernikahan dini dilangsungkan.
Laki-laki pembual itu tamatlah riwayatnya.
Ia sisir rambutnya dengan rapi
sambil mengenang masa puber
yang ingin segera ia selesaikan.
Ia kesampingkan masa lalu dan kenangan
seperti ia bersihkan jerawat dengan ujung jarinya.

Inilah ikrar cinta suci.
Inilah sebentuk cinta putih.
Di depan para saksi ia menerima akad nikah dengan gemetar.
Aku gelisah katanya.
Ia membayangkan masa depan yang belum jelas,
uang yang tak ia tahu dari mana mendapatkan,
juga istri yang tak sepenuhnya ia pahami.

Waktu melesat seperti panah malaikat yang menjelma halilintar.
Pengantin muda itu kini sudah dikelilingi cucu dan menantu.
Ia menatap istrinya dengan haru lalu ia berbisik,
“Masih banyak waktu yang belum kita singgahi.
Kita masih bulan madu bukan?”

Kairo, Jumat 21:27 1 Agustus 2008

Tidak ada komentar: